TRENGGILING
Trenggiling merupakan sekelompok hewan mamalia dari family Manidae. Terdapat delapan spesies Trenggiling yang tersebar di seluruh dunia dan salah satunya ada di Indonesia, yakni Manis javanica. Panjang tubuhnya mencapai 58 cm dan panjang ekor mencapai 45 cm dengan bobot tubuh menyentuh 2 kg. Satwa ini memiliki susunan sisik yang tersusun dari keratin membentuk cangkang dengan berat 20% dari seluruh bobot tubuhnya. Bila satwa ini merasa terancam, dia akan menggulung dirinya menjadi bola. Satwa ini hidup di hutan tropis dataran rendah, dan satu individu trenggiling dapat memakan lebih dari 70 juta rayap atupun semut setiap harinya.
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, trenggiling merupakan satwa dilindungi dan tidak boleh diperjualbelikan. Perlindungan yang diberikan kepada satwa ini nyatanya tidak membuat trenggiling lolos dari perburuan dan perdagangan ilegal. Spesies unik ini banyak diburu untuk diambil sisik dan dagingnya demi memenuhi permintaannya di pasar gelap dunia, dan hal ini menjadi ancaman besar bagi populasi trenggiling dalam melawan kepunahan. Dalam setahunnya dapat terjadi puluhan ribu trenggiling diburu dan diperdagangkan sisik dan dagingnya. Santapan trenggiling menjadi makanan mewah di negara-negara seperti Tiongkok dan Vietnam atupun sisiknya di ekspor ke Singapura, Thailand, Laos, dan Vietnam sebagai bahan kosmetik serta obat kuat.