WWF-INDONESIA DAN UNIVERSITAS UDAYANA DALAM KOLABORASI YANG BERKELANJUTAN
Untuk Dirilis Segera
Denpasar, Bali (10/08) – WWF-Indonesia dan Universitas Udayana, Bali, menjalin kerjasama dalam bidang penelitian dan pengelolaan sumber daya alam secara lestari dalam prinsip pembangunanyangberkelanjutan. Jalinankerjasama ini tertuangdalamnota kesepahamanyang ditandatangani oleh kedua belah pihak di Denpasar, Bali, 10 Agustus 2009.
“Universitas Udayana betujuan sebagai institusi pendidikan yang mengedepankan prinsip pembangunan yang berkelanjutandalamsetiapmaterikurikulumyangdijalankan,juga dalam kerjasama dengan lembaga-lembaga konservasi prinsip-prinsip tersebut harus dikedepankan. Nota kesepahaman ini menyusul kerjasama kita sebelumnya seperti dalam rangka membentuk TCEC (Turtle Conservation and Education Center) di tahun 2006 bersama dengan Pemprov Bali dan BKSDA Bali,” ujar Prof. Dr. dr.I Made Bakta, Sp PD (KHOM), rektor Universitas Udayana.
Universitas Udayana telah lama menjadi pusat untuk kajian berbagai macam isu lingkungan yang salah satunya adalah penelitian untuk spesies-spesies penyu sebagai salah satu spesies purba yang langka dan dilindungi. Kerjasama dengan WWF-Indonesia meliputi pengawasan jalur migrasi penyu dengan jelajah satelit, penelitian DNA penyu, analisis data pantai perteluran, pengembangan ekowisata berbasis penyu, kampanye dan edukasi masyarakat, pembangunan penangkaran dan pusatkonservasi,sertasebagaikonsultanbagipenegakhukumdalamupaya pemberantasan perdagangan penyu dan telur ilegal.
Lebih lanjut I Made Bakta menyampaikan “kita cukup bangga dengan upaya penegakan hukum beberapa waktu terakhir di mana kita bergandengan tangan dengan pihak berwajib berhasil menggagalkan penyelundupan 28 ekor penyu hijau di awal Februari 2009 dan 7 penyu hijau di bulan mei 2009. Sampai sekarang proses hukumnya sedang berlangsung, dan kita berharap upaya penegakanhukumdapatberjalansampaipaludipukuldi meja hijaudenganbantuanpihak-pihak terkait,seperti Kapolda NTB,DepartemenKelautandanPerikanan,DirektoratJenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan, Pemerintah Provinsi Bali, untuk terus memberi dukungan selama proses hukum.”
“Universitas Udayanasejauhinimerupakansatu-satunya laboratoriumterlengkapdiIndonesia untuk semua upaya konservasi penyu yang ada. Dari fakultas kedokteran hewan yang dimilikinya lahir ahli-ahli penyu muda yang akuntabilitas dan kapasitasnya tidak diragukan. WWF-Indonesia berharap agar muncul laboratorium-laboratorium baru untuk penelitian spesies ini, mengingat Indonesia memliki garis pantai terpanjang ke 2 di dunia yang merupakan habitat perteluran penyu terbesar di daerah tropis.” tambah Wawan Ridwan, Direktur Program Kelautan WWF-Indonesia.
“Berdasarkan nota kesepahaman ini, kerjasama di masa akan datang dapat lebih ditingkatkan dengan menggali isu-isu yang lain dan tidak terbatas pada penyu saja, keanekaragaman hayati bawah laut kita merupakan yang terlengkap dan terbesar di dunia. Di dalam kawasan Indonesia terdapat banyak titik yang menjadi jantung kawasan segitiga terumbu karang dengan berbagai macamspesies ikandanbiota lainnya.”tambahnya.
Indonesia merupakan rumah bagi 6 dari 7 jenis penyu yang ada di dunia dan semuanya dilindungi olehhukumtermasukCITES (KonvensiInternasionalSpesies TerancamPunah)yangsudah ditandatangani Indonesia melalui Keppres No. 43/1978 dan UU no 5 tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alamhayati danekosistemnya.Ke-6 jenis penyutersebutantara lainpenyuhijau, penyu belimbing, penyu lekang, penyu tempayan, penyu sisik, dan penyu pipih. Saat ini ke-6 jenis penyu tersebut terancam oleh perdagangan ilegal, pembangunan di daerah pantai perteluran, tangkapan sampingan oleh pukat dan pancing di sektor perikanan, serta polusi di lautan.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan dalam rangkaian lokakarya ”Bimbingan Teknis Populasi Penyu di Lokasi Peneluran” yang dihadiri oleh peneliti, pemantau, pengelola kawasan konservasi penting pantai peneluran di seluruh Indonesia. Beberapa peserta yang hadir di antaranya Berau – Kaltim, Paloh – Kalbar, Jamursbamedi – Papua Barat, TN Alas Purwo, TN Meru Betiri, Raja Ampat – Papua Barat, TN Teluk Cendrawasih, Pantai Pangumbahan – Jawa Barat, TN Karimun Jawa, Tokoh Masyarakat Kep. Riau, dan lain-lain. Lokakarya ini dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 10-11 Agustus 2009 di Hotel Candra Adigraha, Denpasar – Bali.
###
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
- Wawan Ridwan, DirekturProgram KelautanWWF-Indonesia-081524700 901,wridwan@wwf.or.id
- Dr. IB Windia Adnyana, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana – 0812 381 8010, adnyanawindia@gmail.com
- Aulia Rahman, Staf Komunikasi Program Kelautan, WWF-Indonesia – 0818 863 722, arahman@wwf.or.id
Catatan Untuk Editor:
Tentang WWF-Indonesia
WWF, sebuah organisasi konservasi, dengan misi menghentikan perusakan lingkungan alami di planet bumi dan untuk membangun masa depan dimana manusia hidup secara harmonis dengan alamnya, melalui perlindungan keanekaragaman hayati, memastikan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari, dan mempromosikan pengurangan polusi dan penggunaan sumber daya secara berlebihan.WWF bekerja dilebihdari90 negara dandidukungolehhampir 5 juta pendukung di dunia. WWF mulai bekerja di Indonesia tahun 1962. Untuk informasi lebih jauh tentang WWF, kunjungi www.wwf.or.id atau www.panda.org
Tentang Universitas Udayana
Universitas Udayana secara sah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1962 dan merupakan perguruan tinggi negeri tertua didaerahProvinsiBali. Sebelumnya,sejaktanggal29 September1958 diBali sudah berdiri sebuah Fakultas yang bernama Fakultas Sastra Udayana sebagai cabang dari Universitas Airlangga Surabaya. Fakultas Sastra Udayana inilah yang merupakan embrio dari pada berdirinya Universitas Udayana. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIPNo.104/1962, tanggal 9 Agustus 1962, Universitas Udayana secara sah berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962. Tetapi oleh karena hari lahir Universitas Udayana jatuh bersamaan dengan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia maka perayaan Hari Ulang Tahun Universitas Udayana dialihkan menjadi tanggal 29 September dengan mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah berdiri sejak tahun 1958. Dalam perjalanannya sampai saat ini, Universitas Udayana memiliki sepuluh fakultas, dua Program Studi setingkat fakultas dan satu Program Pasca Sarjana. Informasi lebih lanjut hubungi www.unud.ac.id