TERUMBU KARANG MAMPU PULIHKAN DIRI
Selama ini berkembang pendapat bahwa terumbu karang yang rusak akibat perubahan iklim tidak mampu memulihkan diri. Berdasar temuan para periset Universitas Exeter, Inggris, yang dimuat pada jurnal ilmiah internasional Pios One baru-baru ini, temyata terumbu karang mampu memulihkan diri dari dampak perubahan iklim. Survei para peneliti dilakukan di Laut Bahama selama 2,5 tahun. Terumbu karang yang diriset telah rusak berat dan telah terjadi bleaching (pemutihan) akibat badai Frances pada musim panas 2004.
Pada awal riset, terumbu karang diamati hanya dalam keadaan 7 persen dari kawasan yang tertutup. Pada akhir riset terumbu karang meningkat menjadi 19 persen. Periset Profesor Peter Mumby mengatakan, lingkungan yang memungkinkan terumbu karang tumbuh ratusan hingga ribuan tahun itu telah berubah terlalu cepat. Peter menyarankan, tindakan lokal para nelayan yang sangat penting. Misalnya, pengurangan penangkapan ikan par-rotfish pemakan rumput laut sangat bermanfaat bagi pertumbuhan terumbu karang.
Ikan itu mampu mengurangi populasi rumput laut yang sering mengganggu pertumbuhan terumbu karang. Terumbu karang telah ada lebih dari 400 juta tahun, yang terbesar adalah di Great Barrier Reef, Australia. Terumbu karang dunia menempati kurang dari 1 persen lingkungan laut bumi, menjadi rumah bagi lebih dari seperempat spesies laut meliputi 4.000 jenis ikan dan 700 jenis karang.(SCIENCEDAILY.COM/NAW)