PERUSAHAAN KELAPA SAWIT MALAYSIA BERSATU LINDUNGI BIOBANK MALUA DI HEART OF BORNEO
Sebuah langkah terobosan, empat perusahaan kelapa sawit Malaysia (IOI Corporation Berhad, TH Group, Kwantas Corporation Berhad, and Perbadanan Kemajuan Pertanian Selangor) telah menyatakan Kesepakatan Konservasi Hidupan Liar Malua – sebuah kemitraan unik bersama BioBank Malua yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi hidupan liar Heart of Borneo yang terancam punah.
Pernyataan tersebut disampaikan pada konferensi internasional Heart of Borneo + 5 and beyond:shaping and nurturing Sabah's future together, yang diselenggarakan oleh Departemen Kehutanan Sabah, bertempat di Sutera Harbour Resort, Kota Kinabalu, Sabah. BioBank Malua, pemerintah Sabah dan keempat perusahaan yang merintis sebuah pendekatan baru untuk melindungi hidupan liar dari perburuan liar di Sabah mengingat hal ini masih merupakan ancaman di kawasan ini.
Kesepakatan Konservasi Hidupan Liar Malua merupakan sebuah langkah pertama dalam mengimplementasikan temuan dari sebuah studi yang dibiayai oleh Dewan Kelapa Sawit Malaysia yang mengidentifikasi bahwa aka nada upaya kerjasama untuk mencegah perburuan liar yang terjadi di hutan suaka Malua.
“Dengan bekerja dalam kemitraan dengan perusahaan perkebunan di bagian utara dari hutan suaka tersebut, kita dapat mencegah akses perburuan liar ke dalam kawasan suaka. Dikombinasikan dengan kerja kita di dalam Unit Proteksi, dimana ada akses sepanjang waktu bagi staf kami, semua tekanan terhadap kawasan ini dapat secara diatasi sepenuhnya,” ujar Darius Sarshar, Direktur New Forests Asia yang mengelola Biobank.
Kemitraan tersebut akan memfokuskan pada peningkatan pengamanan batas perkebunan, rekrutmen dan pelatihan tenaga kerja kelapa sawit sebagai penjaga kehormatan, mengelola konflik manusia-hidupan liar dan meningkatkan kesadartahuan lingkungan para pekerja dan anak-anak mereka yang tinggal di perkebunan kelapa sawit.
Direktur Departemen Kehutanan Sabah Datuk Sam Manna mengatakan, “Kesepakatan ini merupakan sebuah langkah maju yang positif dan menunjukkan bagaimana industri kelapa sawit dapat berperan dan bekerja dengan mitranya untuk melindungi keanekaragaman hayati Sabah.”
Biobank Malua merupakan sebuah proyek konservasi inovatif yang mencakup 34.000 hektar hutan hujan dataran rendah, yang bertujuan untuk melindungi hidupan liar, termasuk melalui pencegahan perburuan liar. Kesepakatan tersebut mengakui pentingnya industri kelapa sawit bekerja sama dengan mitra untuk memastikan keanekaragaman hayati Sabah terlindungi.
Biobank Malua didukung oleh WWF sebagai sebuah ‘solusi kehutanan untuk ekonomi hijau Heart of Borneo’. Perusahaan dan individu dapat berkontribusi secara langsung ke proyek tersebut dengan cara membeli sertifikat Konservasi Keanekaragaman Hayati Malua (Biodiversity Conservation Certificates - BCCs). Ini merupakan sebuah peluang unik bagi perusahaan untuk mendemonstrasikan komitmen mereka bagi keberlanjutan dan perlindungan hutan hujan Borneo. Penjualan setiap sertifikat akan membiayai upaya restorasi dan perlindungan setiap 100 m2 hutan Malua. Untuk informasi lebih detil kunjungi www.maluabiobank.com