“RUN FOREST,RUN RHINO”
“Run forest run” teriak temannya kepada forest gump. Bocah dengan keterbatasan fisik dan otaknya ini mampu berkata pada dunia bahwa “I Can” aku bisa berlari ditengah keterbatasan. Ketika melihat ajang lomba BLOGdetik Wisata Gratis ke Ujung Kulon Untuk Blogger dengan tajuk “Run Rhino run” langsung saja pertama aku teringat film forest gump. Film yang menginspirasi untuk terus tumbuh ditengah keterbatasan. Tidak mengeluh atas apa yang dimiliki. Tumbuh tinggi ke atas seperti pohon. Pohon-pohon yang banyak tumbuh tinggi ke atas itulah forest (Hutan). Mungkin itu filosofi dari judul film Forest Gump kali yah? #ngarang, nebak-nebak ngasal.
Wah makin menyimpang nih, oke lanjut ke pemikiran aku yang kedua setelah membaca lagi tajuk “Run Rhino Run”, aku jadi berpikir makin dalam nih. Ehm emang badak bisa lari ya? #pasang muka anak umur lima tahun,Innocent. Setelah mengulik,klak klik sana sini cari info dan akhirnya bertemu dengan situs WWF Indonesia. Ternyata ini adalah ajang berlari 10 KM yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni bertujuan untuk meningkatkan kepedulian publik bagi konservasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Program ini merupakan kegiatan lintas alam yang akan dilaksanakan oleh 50 peserta yang terpilih dari kompetisi online di jejaring sosial.
Oh, jadi yang lari itu manusia bukan badak. Terus apa manfaatnya ya? Bersumber dari WWF Indonesia lagi nih katanya upaya konservasi yang dilakukan hanya akan berhasil apabila mendapat dukungan dari masyarakat luas. Nah diharapkan program ini menimbulkan keinginan bagi para peserta untuk menjaga kelestarian badak jawa dan habitatnya. Eits tunggu dulu, bukan cuma itu saja. Dengar-dengar nih (eh salah, liat-liat nih baca dari situs WWF Indonesia) peserta yang terpilih akan memperoleh pemaparan dalam konservasi dan habitat badak jawa dan pesan yang telah dipahami oleh peserta itu dapat disebarkan lagi ke publik yang lebih luas. Jadi semacam duta konservasi badak jawa gitu kali yah? (duh jadi kepengen banget dapetin kesempatan emas itu).
Oiya, tahukah kawan? Badak jawa atau dikenal dengan sebutan badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) sangat amat terancam punah. Oh tidak. Aku sih gak mau saat cucu cicit generasi berikutnya hanya dapat melihat si rhino ini dalam bingkaian foto belaka. Kasian kan? (padahal lebih kasian aku sih, belum pernah liat aslinya juga. Hehe). Bersumber dari liputan6.com (29/02/12) berdasarkan video trap yang dipasang di sejumlah titik, populasi badak di Taman Nasional Ujung Kulon ini di perkirakan tinggal 35 ekor yang mayoritas berkelamin jantan. Hanya sedikit yang berkelamin betina. Nah loh, berbanding terbalik dengan populasi manusia antara pria dan wanita (ya jangan disamakan laaah.hhe). menyempitnya habitat dan perburuan manusia karena culanya yang di hargai mahal untuk obat-obatan China, menjadi faktor penyebab yang mengancam kepunahan si rhino ini. Aku gak tega, sungguh aku gak tega nih #nangis-nangis minta di beliin balon.hhe gak nyambung.
Terus gimana dong? Harus ada benang merahnya nih sama judul,dan paragraf pertama (maksa dikit gak apa-apa ya). Forest gump saja mampu melawan keterbatasan fisik dan akalnya. Izinkan saya mengutip sekali lagi sumber dari WWF Indonesia bahwa
“konservasi yang dilakukan hanya akan berhasil apabila mendapat dukungan dari masyarakat luas”
.So “Dukung Pelestarian Badak Jawa”, caranya gampang banget, bisa adopsi badak jawa dengan klik disini atau, ikutan rhinocare yuk dengan klik disini. Jangan mau kalah sama forest gump yah, kita pun seharusnya bisa melestarikan keterbatasan hewan langka badak jawa ini di niatkan dengan sungguh-sungguh secara bersama, kerja sama saling dukung dari berbagai lapisan, baik itu masyarakat maupun pihak terkait yang memiliki wewenang dalam konservasi serta habitatnya.
Sumber : BLOGDETIK.COM