
HIU DAN PARI
(Elasmobranchii)
Hiu dan pari di Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang kritis, baik spesies yang hidup daerah terumbu karang atau di wilayah samudera karena mengalami penurunan populasi yang signifikan. Spesies hiu, pari, dan chimera terancam punah karena penangkapan ikan yang berlebihan, baik dengan sengaja maupun tidak. Setidaknya, ditemukan 118 jenis hiu di Indonesia, dimana seperempatnya diberi status Terancam Punah oleh IUCN. Satwa ini juga dikenal bereproduksi secara lambat.
Saat ini,
jumlah populasi hiu di Indonesia tengah mengalami penurunan. Menurut data
Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2016, Indonesia merupakan negara
produsen hiu terbesar di dunia, dengan kontribusi sebesar 16,8% dari total
tangkapan dunia. Tidak hanya ancaman tangkapan sampingan (satwa yang tertangkap
secara tidak sengaja), penurunan populasi hiu juga terjadi akibat eksploitasi
berlebihan yang didorong oleh tingginya permintaan akan produk-produk satwa
tersebut (seperti sirip, daging, dan lain sebagainya).
Pemanfaatan dan eksploitasi hiu dan pari (Elasmobranchii) secara global sangat mengkhawatirkan. Tingginya jumlah permintaan sirip hiu dan insang pari manta di pasar internasional, mendorong tanda-tanda eksploitasi berlebih dengan adanya penangkapan hiu dan pari di banyak negara.
Untuk menjaga habitat penting dan populasi hiu di Indonesia, Yayasan WWF Indonesia melakukan upaya konservasi melalui strategi-strategi berikut:
BAGAIMANA BISA MEMBANTU
Get the latest conservation news with email