© Administrator
Administrator
Oleh: Luh Putu Sugiari & Wahyu Ardianta (Pewarta Warga,
BaleBengong)
Di Indonesia, pelaku wisata di berbagai daerah telah
bergabung dengan Signing Blue. Termasuk di kawasan konservasi seperti Labuan
Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Kawasan ini, menurut Panca (Secretary,
Signing Blue), telah cukup peduli terhadap isu lingkungan.
Hal ini dibuktikan dengan adanya manajemen lingkungan yang
cukup baik. Seperti pengolahan sampah, pemanfaatan sumber energi serta
menajemen untuk pelayanan terhadap wisatawan agar ikut bertanggung jawab
menjaga lingkungan sekitarnya.
Hal-hal baik seperti ini, dapat menjadi contoh bagi lebih
banyak pelaku wisata di Bali. Di mana, Bali merupakan salah satu tujuan wisata
dunia. “Sebagai kunci wisata di Indonesia, pelaku wisata di Bali dianggap perlu
lebih banyak belajar dalam mengelola manajemen pariwisata yang berbasis
lingkungan,” tambah Panca.
MItra Signing Blue di Bali
Pada tahun 2015, pelaku wisata di Bali mulai bergabung
dengan Signing Blue sebagai bentuk komitmen terhadap praktik pariwisata
khususnya wisata bahari yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.
Saat ini, telah ada 19 anggota Signing
Seperti yang sudah dilakukan oleh tiga anggota Signing Blue
di Bali. Yakni Hotel The Haven Bali Seminyak, Hotel Griya Santrian, dan Kapal
Rekreasi SeaTrek Sailing Adventures.
SeaTrek Sailing Adventures
Maria Widhyasari,
Sales and Development SeaTrek menuturkan, SeaTrek memiliki misi pariwisata sama
dengan Signing Blue, yakni bertanggung jawab terhadap lingkungan, komunitas dan
budaya.
Dari sisi kebudayaan, SeaTrek mengenalkan budaya kain tenun
dan cara membuatnya. Termasuk menggunaan bahan-bahan dari alam, pewarna alami.
Serta dari sisi lingkungan, SeaTrek menggunakan sun cream dan sabun yang ramah
lingkungan. Serta eduakasi tamu untuk hemat air. “Karena meskipun kami
mempunyai mesin penyaring air. Namun, untuk mengoperasikan mesin itu
menggunakan mesin diesel,” paparnya.
Perlindungan alam yang dilakukan yakni tidak menggunakan
sedotan plastik dan tidak menggunakan botol sekali pakai. Guna mengurangi
sampah plastik di lautan rute perjalanan kapal SeaTrek terbagi menjadi dua grup
besar. Rute angin timur mulai berangkat Agustus - September dengan tujuan Bali,
Pulau Komodo, dan Sumba. Kemudian rute angin barat menuju Papua, Maluku,
Ternate, dan Ambon. Pada masa transisi Maret tujuan berlayar ke Sulawesi.
Edukasi dan kampanye cinta lingkungan juga dilakukan SeaTrek melalui website
dan media sosial.
“Harapannya para tamu ikut berpartisipasi menjaga
lingkungan,” tambah Maria.
The Haven Bali Seminyak
Selain SeaTrek, partner Signing Blue lainnya yakni
penginapan The Haven Bali Seminyak. Saat
ini The Haven memegang Star Fish 3. Sebagai pelaku pariwisata juga dituntut
untuk peduli dengan lingkungan bahari. Dengan cara membuat pengumuman tentang
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh tamu di Bali. Agar tamu tidak
menjadi semena-mena terhadap ekosistem terutama yang ada di lautan, misalnya
menjaga terumbu karang.
Tri Christy Novia Tambunan, Assistant PR Manager The Haven
Bali Seminyak menuturkan, bahwa pihaknya melihat Signing Blue adalah suatu
program yang dapat mengarahkan pelaku wisata lebih bertanggung jawab. Sehingga
mulai Maret 2017, The Haven resmi menjadi bagian dari program ini.
Meski sudah melakukan banyak upaya melindungi wisata bahari,
The Haven Bali Seminyak ingin meningkatkan Star Fish, karena bagi mereka adalah
tantangan untuk mengedukasi orang-orang terdekat, seperti tamu, dan keluarga
karyawan. “Sehingga yang menjaga lingkungan bukan hanya sekedar pelaku
pariwisatanya saja, tapi semua orang yang mau peduli,” ungkap Riri, panggilan
akrabnya.
Selain itu, The Haven Bali Seminyak juga mengajak kerja sama
masyarakat adat Seminyak untuk mengelola sampah dan mentaati aturan pemerintah
sesuai degan untuk pengelolaan limbah cair yang bertanggung jawab melalui
program Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) dalam upaya mempertahankan
kualitas tanah dan air.
"Untuk penghematan air, kita juga memberikan himbauan
kepada tamu untuk perhematan pergantian sprei agar tidak diganti setiap
hari," tambah ia. Di setiap keran, juga terdapat himbauan agar menghemat
air dan hemat energi listrik. Hal kecil pun turut diinformasikan kepada tamu
karena berdampak besar terhadap bumi.
Kata Riri, The Haven Bali juga telah bekerja sama dengan
layanan limbah B3 dengan mitranya yang ada di Surabaya, yaitu Prasadha Pamunah
Waste Industri (PPLi). Hal ini menjadi suatu kebanggaan karena The Haven Bali
menjadi satu-satunya hotel yang ikut dalam pengelolaan limbah B3.
“The Haven Bali Seminyak juga telah diberikan izin
penyimpanan sementara untuk limbah B3 dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu,
Pemerintah Kabupaten Badung,” lanjutnya.
Sementara, dari segi sosial budaya, pakaian adat, tarian
tradisional, dan berbagai atraksi budaya menjadi sarana memperkenalkan budaya Bali kepada wisatawan.
Oleh: Hijrah Nasir"Pernahkah kita terpikir bahwa kehidupan berada di bawah kaki kita. Seperempat dari semua kehidu...
Oleh: Nur Arinta Dunia selama ini mengenal ada sembilan subspesies harimau, yakni Harimau Indochina (Pan...
Get the latest conservation news with email