© Administrator
Administrator
Walabi merupakan kanguru khas Papua dengan nama ilmiah
Macropus agilis. Masyarakat Merauke kerap mengenalnya dengan sebutan “Toraj.”
Walabi merupakan salah satu spesies mamalia berkantung atau disebut juga
mamalia marsupialia. Berbeda dengan kanguru yang besar, binatang ini disaat
dewasa rata-rata akan memiliki berat 3-25 kg, tinggi 30-180cm, panjang ekor
55cm serta panjang kaki hanya 21 cm. Meskipun terbilang kecil, walabi dapat
melompak setinggi 1,8 meter serta 6 meter jauhnya. Satwa ini hidup di padang
rumput dan semak-semak serta mengonsumsi rumput dan pucuk daun muda untuk
bertahan hidup.
Awalnya, Walabi merupakan hewan Australia, penyebaran
bermula pada 14.000 – 17.000 tahun yang lalu pada zaman es disaat permukaan air
laut surut. Ketika daratan Papua dan Australia menyatu, terjadi padang rumput
yang menjalar dari utara Australia sampai bagian selatan Papua. Padang rumput
ini yang dimungkinkan terjadinya persebaran walabi dari Australia ke Papua.
Faktor lain yang dimungkinkan ialah kesengajaan oleh seseorang yang melepas
walabi yang dibawa dari Australia ke Papua hingga satwa ini berkembang biak.
Dalam Daftar Merah IUCN (sebuah lembaga konservasi
internasional), status Walabi adalah Mengkhawatirkan (Least Concern/LC), dan
jadi semakin mengkhawatirkan karena populasinya terus menurun. Hal ini terjadi
karena perburuan dan perdagangan spesies ini yang masih kerap ditemukan untuk
dijadikan satwa peliharaan. Jika perburuan dan perdagangannya tidak dihentikan,
maka bukan tidak mungkin satwa ini akan punah.
Sepanjang 2013 hingga 2018, WWF melanjutkan dan memperluas upayanya untuk membangun masa depan di mana manusia hid...
Oleh: Veronica Louhenapessy (Fisheries Officer, WWF-Indonesia)Kesadaran masyarakat pesisir di wilayah SAP Selat Pa...
Lebih dari 40 persen tangkapan tuna global tahunan ditangkap menggunakan rumpon. Cara ini dianggap efisien untuk p...
Get the latest conservation news with email