Kembali

© WWF-Indonesia

.



Belajar di Rumah Bersama Panda Mobile Virtual Class

Posted on 20 April 2020
Author by Resti Octaviani

Dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 yang semakin meluas, pemerintah Indonesia menghimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing. Masyarakat disarankan menjaga jarak fisik dengan orang lain, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan menghindari kerumunan. Bahkan, pemerintah juga “merumahkan” dunia pendidikan.

Adanya kebijakan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah tidak menyurutkan tim Panda Mobile WWF-Indonesia dalam menyebarkan edukasi konservasi lingkungan. Kebijakan ini justru mendorong tim Panda Mobile untuk melakukan berbagai inovasi pembelajaran. 

Jarak bukan halangan, Panda Mobile Virtual Class siap menemani para pelajar maupun masyarakat umum dalam mempelajari dunia konservasi. Peserta dapat mengikuti kelas meski berada #dirumahaja. Berbagai kegiatan interaktif seperti diskusi lingkungan, menonton film, mewarnai, mendaur ulang t-shirt bag, dan membuat masker dari kain perca tetap bisa dilakukan bersama. Bahkan, peserta bisa mengikuti virtual tour untuk melihat lokasi kerja WWF-Indonesia lebih dekat.

Kali ini, Panda Mobile Virtual Class diikuti oleh siswa kelas 4 SDI Al Azhar Summarecon Bekasi. Materi yang disampaikan pada sesi pembelajaran yang dilaksanakan pada Senin (13/04) lalu adalah keanekaragaman hayati. Para siswa diajak mengenal satwa payung yang memiliki daya jelajah luas, dan juga mempelajari habitatnya. Dengan mengikuti kelas ini, peserta mengetahui bahwa WWF-Indonesia yang berkolaborasi dengan berbagai pihak, pemerintah, dan komunitas lokal daerah tersebut melakukan upaya konservasi terhadap enam satwa payung di Indonesia. Keenam satwa tersebut adalah orangutan, harimau, badak, gajah, hiu paus, dan penyu.

Salah satu pesan yang ingin disampaikan pada Panda Mobile Virtual Class kali ini adalah tentang kelestarian hutan. Bila habitat dan seluruh jelajah satwa payung terjaga dengan baik, maka hewan lain yang ada di dalamnya dapat terjaga dengan baik pula. Namun, ada berbagai ancaman terhadap keanekaragaman hayati, di antaranya perubahan iklim, deforestasi, eksploitasi berlebih, dan polusi.

Setelah penyampaian materi tentang kondisi dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia, siswa SDI Al Azhar Summarecon Bekasi diajak melakukan aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hal itu bisa dimulai dengan cara sederhana, seperti menghemat kertas dan penggunaan produk berbahan dasar kayu lainnya, menggunakan air dan listrik dengan bijak, hingga mendaur ulang barang tak terpakai. Selain itu, siswa juga bisa mempraktikkan gaya hidup ramah lingkungan dengan menolak penggunaan produk sekali pakai terutama yang berbahan plastik, serta menggunakan alat makan sendiri. Ternyata, beberapa cara menjaga keanekaragaman hayati itu  menjadi dilema. “Kak, katanya hemat plastik. Tapi, kalau kita beli makanan di aplikasi daring, bagaimana?” tanya Sabrina Nadika, salah satu siswi SDI AL Azhar.

Namun, tim Panda Mobile punya jawabannya. Dalam rangka mendorong gaya hidup ramah lingkungan, penyedia jasa pemesanan makanan daring biasanya menyediakan fitur pilihan untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai. Siswa SDI Al Azhar Summarecon Bekasi disarankan untuk memilih fitur tersebut. Aksi sederhana ini dapat menekan angka produksi sampah plastik dunia yang setiap tahunnya hampir mencapai 300 juta ton. Sebagian besar dari jumlah tersebut adalah sampah yang tidak didaur ulang. Kebanyakan di antaranya dibuang ke laut begitu saja. 

Rencananya, Panda Mobile Virtual Class akan dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan ini tetap berjalan meski imbauan physical distancing telah dicabut. “Panda Mobile Virtual Class akan terus ada untuk menyapa publik lebih luas sebagai salah satu media edukasi konservasi WWF-Indonesia. Sehingga kita dapat menjangkau area di seluruh Indonesia, tidak hanya fokus di Jabodetabek saja,” kata Engagement Activation Officer WWF-Indonesia Sani Firmansyah.

Dengan adanya pandemi corona, kita semua diuji dalam mengambil keputusan yang bijak untuk Bumi. Namun, kita tidak sendiri. Bersama Panda Mobile Virtual Class, kita dapat mencari solusi bersama dalam usaha untuk tetap bisa menjaga keanekaragaman hayati. Mengurangi penggunaan plastik sama dengan menyelamatkan lingkungan dari polusi. Dengan demikian, gaya hidup masyarakat di perkotaan juga akan berpengaruh terhadap kelestarian alam.


Cerita Terkini

Call for proposals: ESIA and ESMF for the Bukit Tigapuluh Landscape, I

WWF International is inviting proposals for a consultancy for the preparation of a Targeted Environmental and Soci...

WWF Serukan Larangan Bagi Warga Dunia untuk Pakai Produk Plastik Sekal

Laporan teknis baru menguraikan tentang plastik berisiko tinggi yang mencemari planet bumi dan pentingnya larang...

Menghidupkan Kembali Keseimbangan Ekosistem di Koto Panjang

Ketika menyebutkan nama Koto Panjang, informasi yang paling banyak didapatkan adalah tentang Pembangkit Listrik Te...

Get the latest conservation news with email