Mahakam

Kepulauan

Kalimantan

Lokasi Konservasi

Lanskap

Spesies

BADAK
ORANGUTAN
Lanskap Mahakan melingkupi area seluas 4,5 juta ha. Lanskap ini mengikuti aliran Sungai Mahakam sepanjang 920 km melalui lima kabupaten yaitu Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Kota Samarinda di Kalimantan Timur. Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), Bekantan (Nasalis larvatus), dan beberapa spesies burung Rangkong adalah spesies dilindungi yang hidup di lanskap ini. Ditemukannya kembali Badak Sumatera di Kalimantan (Dicerorhinus sumatrensis harrissoni) yang telah diperkirakan punah pada tahun 1950-an, semakin menegaskan betapa pentingnya lanskap ini untuk keanekaragaman hayati dan perlunya pengelolaan secara bijak. Selain itu, Sungai Mahakam juga menjadi habitat utama bagi Lumba-lumba Air Tawar (Orcaella brevirostris) dan burung Ibis Karau (Pseudibis davisoni), spesies burung yang statusnya terancam punah. Keduanya tercantum dalam daftar merah lembaga konservasi internasional, IUCN, sebagai spesies berstatus kritis.

WWF kini bekerja untuk melindungi spesies Badak Sumatera terakhir di Kalimantan dan mengembalikan habitat asli yang telah hilang karena terfragmentasi menjadi perkebunan kelapa sawit dan konsesi tambang, melalui pembangunan dan pengelolaan tempat suaka Badak dan pengembangbiakan di lahan yang direhabilitasi. Ini merupakan upaya pertama yang dilakukan untuk mengubah lahan bekas penambangan menjadi area untuk konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia.

Lanskap ini juga menjadi area implementasi pembangunan ketahanan terhadap perubahan iklim di provinsi dan mengembangkan skema tata kelola bersama dengan masyarakat adat dan masyarakat lokal di hutan produksi. Upaya-upaya dapat dilakukan untuk  melestarikan area hutan daerah aliran sungai yang kritis di daerah hulu, dan mengurangi dampak negatif dari kerusakan yang timbul dari aktivitas tambang dan konversi hulu sungai.

Spesies

BERITA & CERITA TERKAIT

Get the latest conservation news with email